Surabaya - Rencana penutupan lokalisasi dolly semakin dekat dan menghitung hari lagi. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat Surabaya mengalir hingga saat ini. Tak terkecuali oleh Siswa-Siswi TK Aisyiyah Putat Jaya - Kota Surabaya. TK Aisyiyah yang tidak jauh dari kawasan lokalisasi seks dolly.
Tri Rismaharini sontak meradang. Ia terlihat begitu emosional. Mulutnya bergetar. Matanya berair. Lamat-lamat, bulir-bulir air matanya pun meleleh. Berulangkali Risma membasuhnya dengan tisu.
Wali kota perempuan pertama itu terhanyut dalam perasaan sedih dan pilu. Ini setelah sekitar 30 siswa-siswi TK Aisyiyah Bustanul Athfal 22, 24, dan 43 cabang Kecamatan Sawahan membacakan puisi di Balai Kota, Jumat (13/6/2014). Hadir pula anak-anak Panti Asuhan Muhammadiyah Putat Jaya. Anak-anak itu hidup di lingkungan lokalisasi Dolly-Jarak. Sudah bertahun-tahun mereka hidup di kawasan hitam di Surabaya tersebut.
Satu per satu dari mereka kemudian membacakan surat dukungan itu dihadapan Risma. “Teruslah maju dengan niatmu, Bu Risma. Kami juga ingin bisa belajar dan bermain di lingkungan yang tenang dan tidak bising,” ujar Dinda.
Dengan suara lirih, salah satu siswi TK Aisyiyah Bustanul Athfal menyatakan dukungannya. Dinda menyatakan heran dengan perilaku orang-orang di sekitar tempat tinggalnya yang kini mudah sekali marah.
Dukungan oleh siswa-siswi TK Aisyiyah Putat Jaya Kota Surabaya disampaikan dalam bentuk surat dihadapan walikota ibu Tri Rismaharini, di ruang kerjanya di Balai Kota Surabaya pada hari jumat kemarin (13/6/2014). Hal itu membuat Tri Rismaharini terharu dan menitikkan air mata.
Dukungan oleh siswa-siswi TK Aisyiyah Putat Jaya Kota Surabaya disampaikan dalam bentuk surat dihadapan walikota ibu Tri Rismaharini, di ruang kerjanya di Balai Kota Surabaya pada hari jumat kemarin (13/6/2014). Hal itu membuat Tri Rismaharini terharu dan menitikkan air mata.
"Kenapa tempat tinggal kami dolly dan Jarak sering masuk televisi. Kami ingin tidak ada lagi itu. Ibu akan memberi ketenangan, kebebasan bermain di lingkungan yang tidak bising. Maju terus, semoga Allah terus memberi kekuatan," ujar Adinda, salah satu siswa TK Aisyiyah Putat Jaya - Surabaya.
"Bunda kami ingin hidup tenang seperti teman kami yang lain. Bantu kami ya Bunda demi masa depan. Saya ingin menjadi walikota seperti bunda. Semoga bunda sabar". Ujar Faistin Aprilia Agustin, siswa TK Aisyiyah dalam surat yang ditulisnya
Kepala Sekolah TK Aisiyah di kawasan Dolly dan Jarak, Nur Choirotin mengatakan, kedatangannya bersama puluhan siswa siswi untuk menyampaikan aspirasi dan dukungan kepada walikota untuk menutup lokalisasi Dolly dan Jarak.
Sementara Wali Kota Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan para siswa siswi TK Aisiyah kepada dirinya. "Saya berharap anak-anak disana mempunyai hak-hak yang sama dengan yang ada di kawasan lain. Saya juga baru dapat laporan jika disana banyak mendapat data disana, kalau disana hanya dapat ijazah SMP. Sedangkan di tempat lain minimal SMA bahkan lebih. Makanya saya ingin agar mereka mendapat kesempatan yang sama. Terus terang IPM disana sangat rendah. Saya bukan ulama, apakah itu disana bertentangan dengan Allah, saya hanya ingin anak-anak disana mendapat kesempatan yang sama" ujar Risma. (sp/detik)
No comments:
Post a Comment