Denpasar - Warga Muhammadiyah di Pulau Dewata, Bali menjalankan salat Idul Adha pada hari ini, Sabtu (4/10/2014). Ribuan umat muslim dari seluruh penjuru kota Denpasar ini sudah memadati Lapangan Puputan Margarana Renon, Jalan Puputan Renon, Denpasar sejak pukul 06.30 WITA.
Berduyun-duyun warga Muhammadiyah mulai anak-anak, ibu, bapak dan kakek-nenek berbaju putih-putih memasuki Lapangan Renon. Kaum laki-laki memenuhi barisan depan, sedangkan perempuan di barisan belakang.
Pantauan di lokasi, salat dilakukan sekitar pukul 07.00 WITA. Suasana khusuk mewarnai salat Idul Adha kali ini. Pihak panitia menyebutkan bahwa dari 10 masjid di Denpasar berhasil mengumpulkan total 51 sapi dan 224 kambing yang akan disembelih untuk kurban.
Berduyun-duyun warga Muhammadiyah mulai anak-anak, ibu, bapak dan kakek-nenek berbaju putih-putih memasuki Lapangan Renon. Kaum laki-laki memenuhi barisan depan, sedangkan perempuan di barisan belakang.
Pantauan di lokasi, salat dilakukan sekitar pukul 07.00 WITA. Suasana khusuk mewarnai salat Idul Adha kali ini. Pihak panitia menyebutkan bahwa dari 10 masjid di Denpasar berhasil mengumpulkan total 51 sapi dan 224 kambing yang akan disembelih untuk kurban.
Pelaksanaan Idul Adha itu memang berbeda dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama yang menetapkan hari raya kurban itu jatuh pada Minggu (5/10).
Namun hal tersebut tidak menjadi permasalahan bagi umat Islam yang lain dan tidak menghilangkan esensi Hari Raya Idul Adha.
Khotib ibadah Shalat Id di Lapangan Renon, Ustad Khairudin Usman dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali, menyatakan bahwa berkurban di Hari Raya Idul Adha bagi umat yang mampu diharapkan mengangkat kesempurnaan sosial umat Muslim.
"Kurban adalah sesuatu yang dianjurkan di dalam Islam. Siapa saja yang sanggup akan bahagia," katanya usai pelaksanaan ibadah sholat Ied warga Muhammadyah Denpasar di Lapangan Puputan Margarana Renon, Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, hal tersebut relevan dengan tema Idul Adha 2014 yakni mengangkat kesempurnaan sosial umat Muslim dalam hidup bermasyarakat.
Sebaliknya, bagi umat Muslim yang hanya mementingkan martabat pribadi dan tidak mau berkurban, tidak mencerminkan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
"Kalau orang yang hanya mementingkan martabat pribadi tetapi tidak mau berkurban maka orang itu sulit di masyarakat,"
Seperti tahun - tahun sebelumnya Lokasi Shalat Idul Adha warga Muhammadiyah khususnya kota Denpasar dipusatkan di Lapangan Bajra Sandi Niti Mandala Renon, lapangan ini adalah trademark kota denpasar karena terletak di jantung kota, lapangan yang juga terletak di depan Kantor Gubernur Bali ini sehari - hari digunakan pusat aktivitas olahraga dan pusat sosialisasi warga metro denpasar menjadikan lokasi ini sangat strategis dan prestise.
Uniknya background jamaah sholat ied ketika di lapangan renon adalah background lokasi sholat berupa monumen bajra sandi yang menjulang tinggi sehingga jadi spot paaling menarik jamaah shalat untuk mengabadikan gambar.
Usai Shalat id, Masyarakat pun saling bersalaman satu sama lain dan bercengkrama sembari meninggalkan lapangan.(sp)
No comments:
Post a Comment