Friday, July 25, 2014

Yatim, Hapus Air Matamu Nak!


Jakarta - Gemuruh suara anak berlari-larian, ternyata mereka berlarian menjemput ayahnya yang baru pulang kerja dan membawa bingkisan.

Tidak seperti terlihat di pojokan rumah yang masih berdindingkan bilik dan hamparan tanah tanpa ubin, terlihat seorang anak perempuan kecil yang duduk tersipuh sambil menatap teman-temannya yang bergembira, air matanya pun berlinang tak kuasa terbendung saat ia terkenang kepada Almarhum Ayahnya tercinta.

"Mungkin, bila ayah masih ada..aku akan sebahagia mereka"

Bersyukur, adalah kata yang tepat untuk ditanamkan di hati kita sekarang, begitu banyaknya orang-orang di sekitar kita, hidupnya tak selayak kita, tak sebahagia kita.

Namun, kita selalu merasa kurang akan nikmat yang kita dapat. Untuk masalah keinginan, kita tidak akan jatuh pada satu keinginan saja melainkan biasanya sesudah mendapatkan ini.. Kita masih menginginkan itu.. Begitu seterusnya.

Seharusnya kita jangan mencintai apa yang belum kita dapatkan tanpa mencintai dan mensyukuri apa yang kita dapatkan.

Di hari-hari menjelang datangnya hari raya. Merekalah orang-orang yang akan sangat bersedih melihat lingkungannya karna ketidak sempurnaan hidupnya..yaitu dia si Anak Yatim.

Mari kita rangkul mereka, kita berbagi dengan mereka walaupun hanya sebagian kecil dari harta kita.

Karena sebagian harta kita itu adalah hak mereka, mereka yang membutuhkan.

Rasulullah pun mengajarkan kepada kita agar kita mencintainya sebagaimana dalam hadistnya ,bahwa Nabi saw bersabda : "barang siapa yang memberi makan dan minum seorang anak yatim diantara kaum muslimin, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga, kecuali dia melakukan satu dosa yang tidak diampuni."

Keadaan seperti yang serba sulit ini, akan menambah kesedihan beberapa orang miskin, apa lagi mereka yang di mana tulang punggung keluarga tiada menemani perjalanan hidupnya.

Bisa dibayangkan, ketika anak kita yang belum sempat dibelikan sesuatu oleh kita karena ketidakpunyaan kita saja, itu rasanya seperti sangat menyedihkan. Apa lagi mereka yang tanpa ayah, atau mungkin tanpa keduanya.

Jika memang kita punya rejeki walau sedikit, kita bisa sisihkan untuk mereka, terlebih lagi jika kita ingin mengasuh mereka itu akan lebih baik.

Karena seperti salah satu dari Sabda Rasulullah berikut "Sebaik-baik rumah tangga muslim ialah yang di dalamnya ada anak yatim yang dilayani dengan baik" (H.R. Ibnu Majah)

Sungguh ironi, bila kita di rumah makan enak, sandang pangan tercukupi bahkan bisa dibilang berkecukupan sedangkan di samping rumah kita, di sekitar kita ada anak yang sedang tersipuh menahan kesedihannya.

Sepertinya kebahagiaan kita itu hanya semu, jika kita tak peduli dengan mereka. Padahal mereka adalah bagian dari kita.

Yatim, hapus air matamu nak!! Kami adalah bagian darimu, keluargamu juga.
Penulis adalah anggota komunitas One Day One Juz (ODOJ)
detikramadan

No comments:

Post a Comment