Tuesday, July 8, 2014

NU: Karikatur Jakarta Post Bentuk Islamofobia


JAKARTA-- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf mengatakan karikatur The Jakarta Post yang dinilai menghina dan menyinggung Islam lahir dari cara berpikir yang bermula dari sikap Islamophobia.
 
"Karikatur The Jakarta Post, apa pun alasannya, sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat apalagi dari sudut kebenaran keyakinan keagamaan," kata Slamet Effendy Yusuf dihubungi di Jakarta, Selasa.

Slamet mengatakan sikap Islamophobia adalah sikap dasar yang dimulai dari kebencian dan kecurigaan terhadap umat Islam. Menurut Slamet, munculnya karikatur tersebut menegaskan sikap terselubung yang selama ini dirasakan pembaca tentang kebijaksanaan redaksional surat kabar berbahasa Inggris yang terbit di Jakarta itu.

"Saya melihat jelas karikatur itu adalah bentuk penistaan dan penodaan atas suatu agama yang memiliki penganut terbesar di negeri ini," tuturnya.

Sebelumnya, publik Indonesia dikejutkan dengan pemuatan karikatur di harian The Jakarta Post pada 3 Juli yang dinilai menyinggung umat Islam. Di dalam karikatur tersebut terdapat beberapa unsur yang dinilai menghina dan menyinggung agama Islam. Pasalnya, simbol dan tulisan-tulisan yang ada di dalam karikatur itu adalah tulisan yang memiliki makna penting dalam akidah Islam.

Di dalam karikatur itu terdapat kalimat "Laa ilaaha illallaah" di atas gambar tengkorak. Padahal, kalimat itu mengandung kesaksian sekaligus penyerahan diri kepada kekuasaan Allah SWT. Selain itu, juga terdapat lafaz Allah dan Rasulullah di dalam lingkaran tengkorak. Lafaz Allah dan Rasulullah merupakan unsur akidah Islam paling fundamental. [sp/rol]

No comments:

Post a Comment